Recent Posts

Januari 11, 2011

Be the Best of Whatever You Are

by. sempena hati

Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, Jadilah saja belukar, Tapi belukar yang terbaik yang tumuh di tepi danau…,
Kalau kau tak sanggup jadi belukar, jadilah rumput.., tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul di pinggir jalan..
Kalau engkau tak mampu jadi jalan raya.., jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.
Tak semua menjadi nahkoda..tentu ada awak kapalnya. bukan besar kecil tugas yang menjadikan tinggi-rendahnya dirimu. jadilah saja dirimu. SEBAIK-BAIKNYA dirimu sendiri..
Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, Jadilah saja belukar, Tapi belukar yang terbaik yang tumuh di tepi danau…,
Kalau kau tak sanggup jadi belukar, jadilah rumput.., tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul di pinggir jalan..

Kalau engkau tak mampu jadi jalan raya..,jadilah saja jalan kecil,yang membawa orang ke mata air.
Tak semua menjadi nahkoda.. tentu ada awak kapalnya. bukan besar kecil tugas yang menjadikan tinggi-rendahnya dirimu. jadilah saja dirimu. SEBAIK-BAIKNYA dirimu sendiri..


dalam bahasa aslinya:

If you can't be a pine on the top of the hill,
Be a scrub in the valley — but be
The best little scrub by the side of the rill;
Be a bush if you can't be a tree.

If you can't be a bush be a bit of the grass,
And some highway happier make;
If you can't be a muskie then just be a bass —
But the liveliest bass in the lake!

We can't all be captains, we've got to be crew,
There's something for all of us here,
There's big work to do, and there's lesser to do,
And the task you must do is the near.

If you can't be a highway then just be a trail,
If you can't be the sun be a star;
It isn't by size that you win or you fail —
Be the best of whatever you are!


by Douglas Malloch

Sekitar 20 tahun lalu, sewaktu saya pertama kali masuk kuliah, saya mengalami masa-masa ospek. Di kampus saya, ospek bentuknya agak berbeda, lebih mirip seperti acara pelantikan anggota baru pecinta alam [maklum sebagian besar senior anggota Wanadri]. Nah pada acara inilah saya mengenal puisi tersebut dalam bahasa Indonesia.

Saya selalu teringat puisi ini, agar saya melihat kembali peran saya dalam hidup saya. Ini penting, bagaimana kita bisa menghargai, menghayati, memaknai, mengoptimalkan diri kita, menjadi yang terbaik, yang sebaik-baiknya dari diri kita. Berarti kita menghargai dan menjalankan fungsi diri, hidup kita, yang telah diberikan Tuhan bagi kita.

Siapapun kita, menjadi sebaik-baiknya diri kita adalah penting, agar kita tidak rendah diri, dan percaya akan misi yang Tuhan tetapkan bagi kita, untuk kita jalankan dan kerjakan.

Selalu semangat, apapun itu, percaya bahwa ini karena Tuhan dan untuk Tuhan. JAdilah sebaik-baiknya diri kita sendiri.....

0 komentar:

Posting Komentar